Bagikan:

Tak Lolos Penerimaan TNI, Ratusan Putra Asli Papua Mengadu ke Dewan

KBR68H, Jayapura- Sebanyak 210 putra asli Papua mendatangi DPR Papua, karena tak lolos dalam penerimaan calon tantama di Kodam Cenderawasih. Salah satu peserta, Kloris Merokepouw menuturkan dari 541 orang yang mendaftar, 210 putra asli daerah tak lolos da

NUSANTARA

Kamis, 24 Okt 2013 17:57 WIB

Tak Lolos Penerimaan TNI, Ratusan Putra Asli Papua Mengadu ke Dewan

TNI, papua, tantama

KBR68H, Jayapura- Sebanyak 210 putra asli Papua mendatangi DPR Papua, karena tak lolos dalam penerimaan calon tantama di Kodam Cenderawasih. Salah satu peserta, Kloris Merokepouw menuturkan dari 541 orang yang mendaftar, 210 putra asli daerah tak lolos dalam penerimaan tersebut.

Padahal, Kodam Cenderawasih berjanji akan memprioritaskan putra asli setempat dalam penerimaan tersebut dengan kuota 80% putra daerah dan 20% pendatang. Namun dalam kenyataannya praktek tersebut tidak terjadi. Beberapa diantara siswa yang tak lolos juga mengklaim telah membayar panitia penerimaan senilai Rp 1-1,5 juta.

Namun setelah membayar, siswa tersebut juga tak lolos dalam penerimaan.

“Beberapa kali kita tes begitu, setiap kali kita dengar, tidak pernah kita di, maksudnya kalau kita jatuh begitu diumumkan waktu kita jatuh, tidak pernah panitia bawa kita, kamu begini, kita kasih penjelasan baik-baik, kamu kekurangan dimana, supaya bisa kita perbaiki. Tapi ini waktu kita selesai dengar hasil, mereka biarkan kita begitu saja. Arahkan kita baik-baik, kamu mungkin kekurangannya disini, karena mereka tidak pernah penjelasan itu sama kita,” jelasnya.

Sementara Anggota Komisi Pemerintahan, hukum dan HAM, Yosephina Pigay saat menerima perwakilan salon tantama menuturkan pihaknya akan menyurat ke Kodam Cenderawasih terkait hal ini. Dia juga sangat menyayangkan proses penerimaan calon tantama ini tak sesuai dengan prosentase yang ada. 

Editor: Suryawijayanti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending