KBR68H, Semarang - Sekitar 10 ribu pekerja alih daya PLN dari Jawa Tengah dan Yogyakarta menggelar demo di depan DPRD Jawa Tengah, Senin (21/10).
Mereka menuntut pengangkatan sebagai karyawan tetap dan penghapusan sistem alih daya atau outsourcing. Demo ini merupakan aksi kedua. Koordinator aksi Sumarsono mengatakan, jika PLN belum memberi tanggapan, para pekerja berencana mogok kerja secara nasional.
“Pada tanggal 24 kemaren sudah dibentuk tim kecil. Tim kecil itu terdiri dari DPRD, Disnakertrans dan PLN, pegawai outsourcing beserta serikatnya. Tapi mengapa sampai sekarang belum ada realisasinya, bahkan ditunda-tunda sampai sekarang? Teman-teman menimbulkan unjuk rasa yang kedua, kita sudah berkomitmen bahwa PLN harus bertanggung jawab dengan temen temen OS yang berada di lingkungan PLN," jelas Sumarsono.
Koordinator aksi Sumarsono menambahkan, sebagian besar pengunjuk rasa sudah bekerja selama 10 hingga 20 tahun di PLN dan belum diangkat sebagai karyawan tetap.
Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) disebut berupaya memecat sekitar 700-an pekerja alih daya. Langkah ini dilakukan karena kebijakan baru PLN yang akan menghapus pekerja alih daya dan mengalihkannya menjadi pekerja borongan.
Editor: Antonius Eko