Bagikan:

Puluhan WNI di Kupang Ber-KTP Timor Leste

KBR68H, Kupang- Lebih dari 40 Kepala Keluarga yang tinggal di zona netral perbatasan Indonesia dan Timor Leste, di Naktuna, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur telah menjadi warga Negara Timor Leste.

NUSANTARA

Selasa, 29 Okt 2013 17:51 WIB

Author

Silver Sega

Puluhan WNI di Kupang Ber-KTP Timor Leste

ktp, kupang, timor leste

KBR68H, Kupang- Lebih dari 40 Kepala Keluarga yang tinggal di zona netral perbatasan Indonesia dan Timor Leste, di Naktuna, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur telah menjadi warga Negara Timor Leste.

Ketua Komite Pemuda Indonesia KNPI NTT, Hery Boki mengatakan, 40 keluarga itu saat ini sudah mengantongi KTP warga Timor Leste. Kata dia, sebagian besar dari 40 keluarga itu adalah Warga Negara Indonesia.

"Dari berbagai sumber yang kita peroleh bahwa sampai kondisi riil hari ini kurang lebih ada 40 kepala keluarga justru menggunakan identitas diri Kartu Tanda Penduduk milik Negara Timor Leste. Nah mereka adalah warga negara Indonesia, ini yang salah siapa. Selama ini kita mengklaim diri bagian dari NKRI. Tapi kita juga harus sadar  ada sebuah kesenjangan sosial yang sangat terasa di sana. Pembangunan infrastruktur dan segala macam itu minim sekali yang mengakibatkan mereka lebih memilih menikmati hidup  di Negara Timor Leste, " ujar Hery Boki kepada KBR68H, Selasa (29/10).

Sementara itu, Bupati Kupang Ayub Titu Eki membenarkan adanya puluhan warga yang selama ini tinggal di wilayahnya telah menjadi warga Negara Timor Leste. Kata dia, mereka sebagian berasal dari Kabupaten Kupang dan sebagian dari Kabupaten Timor Tengah Utara. Ayub Titu Eki menagku pernah bertemu dengan ke 40 KK tersebut 2009 lalu. Kepindahan WNI ke Timor Leste itu diduga karena akses transportasi ke wilayah Timor Leste jauh lebih maju.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending