KBR68H, Jakarta - 77 juta ton limbah tailing mengancam Daerah Aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Hal ini menyusul ditutupnya lokasi tambang emas PT Kelian Equatorial Mining (KEM) tanpa ada perjanjian untuk memulihkan kerusakan lingkungan akibat limbah yang ditinggalkan di dam Nakan dan dam Namuk. Kedua dam bermuara ke Sungai Mahakam.
Aktivis Jatam, Kaltim, Kahar Al Bahri mengatakan harus ada perjanjian terhadap perusahaan untuk tetap bertanggung jawab terhadap limbah yag akan merusak Daerah Aliran Sungai Mahakam itu.
"Kita meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi secara transparan komite pengakhiran PT KEM tidak melakukan sosialisasi dengan baik. Kemudian termasuk bagaimana ke depannya, bahkan seharusnya ada sosialisasi penringatan jika ada apa-apa di DAM tersebut," kata Kahar Al Bahri kepada KBR68H
PT KEM merupakan perusahaan milik Rio Tinto yang beroperasi sejak 1992 dan menghasilkan 14 ton emas setiap tahunnya. Perusahaan ini membuang limbah tailing di dua dam. Dua dam seluas 455 hektar di ketinggian 425 meter di atas permukaan laut ini menjadi ancaman lingkungan bagi 32 desa dan 4 kecamatan yang berada di bawahnya.
"Secara tekhnis, mereka tidak pernah mensosialisasikan bahaya daripada dua dam ini. Termasuk misalnya ketika ada masalah diantara dua dam ini. Jika sampai dam ini jebol, dampaknya bisa sampai ke Samarinda karena dia akan mengikuti alur Sungai Mahakam," ujar Bahri.
Editor: Doddy Rosadi
Puluhan Juta Ton Limbah Tailing Ancam DAS Mahakam
KBR68H, Jakarta - 77 juta ton limbah tailing mengancam Daerah Aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

NUSANTARA
Sabtu, 12 Okt 2013 21:15 WIB


tailing, mahakam, daerah aliran sungai
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai