KBR68H, Jakarta - Warga Jakarta diminta mewaspadai titik-titik pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) atau angkutan massal cepat untuk menghindari kemacetan lalu lintas.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, pembangunan diperkirakan berlangsung sampai 2016 mendatang. Kata dia, untuk mengetahui lebih detail lokasi yang diperkirakan menimbulkan kemacetan, masyarakat bisa memantaunya melalui website resmi Jakarta MRT.
“Kita juga akan mengumumkan bahwa kegiatan kami pada titik ini adalah misalnya memindahkan buldoser keluar atau mungkin pada saatnya ada truk kami yang akan berjejer berapa, ini contoh saja. Kami menyadari karena ini project yang besar dan akan lama. Dampak kepada masyarakat pengguna jalan itu pasti ada, karena sebelum ada konstruksi saja sudah macet,” jelas Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami dalam program Sarapan Pagi KBR68H.
Kamis (10/10) kemarin, peletakan batu pertama pembangunan MRT tahap pertama dilakukan di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Proyek MRT membentang dari Lebak Bulus sampai Bundaran Hotel Indonesia dengan jalur sepanjang 16 kilometer.
MRT akan dibagi menjadi dua, yakni Lebak Bulus-Sisimangaraja menggunakan jalur layang. Sedangkan Sisimangaraja-Bundaran HI menggunakan jalur bawah tanah atau underground. Untuk sekali jalan, MRT bisa mengangkut 1.200 orang.
Editor: Antonius Eko