KBR68H, Jakarta - Pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang tidak tepat waktu dinilai sebagai salah satu penyebab ancaman krisis listrik di Jawa.
Pengamat kelistrikan dari Institute for Essential Services Reform (IESR), Feby Tumiwa menyatakan, PLN harus memiliki perencanaan yang tepat agar kendala ini tidak berpengaruh kepada pelanggan.
"Itu PLTU terbesar kalau kita lihat, 2000 Mega Watt, rencananya tadinya masuk tahun 2016 tapi kita tahu ada masalah dalam pembebasan lahan. Sehingga paling cepat kalau masalah ini beres bisa masuk 2018-2019. Sebenarnya kalau kita lihat suplai listrik dalam 5 tahun mendatang, artinya dari pembangkit-pembangkit yang masuk memang masih kurang. Ini membuat situasi ancaman." jelas Faby Tumiwa.
Ancaman krisis listrik bakal melanda Jawa pada tahun 2017-1018, hal ini Ini akibat terkendalanya proyek PLTU Batang Jawa Tengah 2000 Mega Watt (MW). Hal yang serupa sedang terjadi di Sumatera. Saat ini di Sumatera pemadaman listrik karena krisis suplai berlangsung hingga 12 jam per harinya.
Editor: Antonius Eko