Bagikan:

Perbedaan Penilaian soal Emisi di Bogor dan Balikpapan

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan Kota Balikpapan, Kalimnantan Timur dan Kota Bogor, Jawa Barat, tidak masuk dalam peringkat tiga besar kota rendah emisi di Indonesia. Padahal, lembaga Internasional Council for Local Environmental Initiatives

NUSANTARA

Selasa, 22 Okt 2013 19:29 WIB

Perbedaan Penilaian soal Emisi di Bogor dan Balikpapan

Emisi, Bogor, Balikpapan, KLH

KBR68H, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan Kota Balikpapan, Kalimnantan Timur dan Kota Bogor, Jawa Barat, tidak masuk dalam peringkat tiga besar kota rendah emisi di Indonesia. Padahal, lembaga Internasional Council for Local Environmental Initiatives (ICLEI) bekerjasama dengan Uni Eropa memberi predikat kepada kedua kota itu sebagai percontohan kota rendah emisi dan ramah lingkungan.

Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Karliansyah mengatakan, pihaknya selalu melakukan penilaian setiap tahun. Penilaian tersebut berdasarkan uji emisi kendaran, kinerja lintas, kualitas udara, dan kualitas bahan bakar.

"Dua aspek tadi yang fisik dan non fisik itu tahun kemarin untuk kota metropolitan yang kita nilai terbagus kualitasnya adalah Tangerang, Jakarta Selatan dan Medan. Untuk kota besar Batam, Denpasar dan Manado. Kemudian untuk kota kecil itu Serang, Manokwari dan Mataram. Jadi untuk Bogor dan Balikpapan pada tahun lalu tidak termasuk dalam 3 besar," ujar Karliansyah saat dihubungi KBR68H.

Karliansyah menambahkan KLH juga memiliki program pemetaan emisi, tujuannya untuk melihat kondisi emisi di suatu daerah. Dengan begitu daerah tersebut dapat mengambil tindakan lanjutan untuk mengurangi emisi.

Tahun ini kota-kota yang sedang menjalankan pemetaan emisi adalah Batam, Surabaya, Malang, Banjarmasin, denpasar, Jogjakarta.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending