KBR68H, TTU - Komando Distrik Militer 1618 Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) segera memfasilitasi pertemuan adat guna menyelesaikan sengketa antara warga TTU dan Oekusi Timor Leste.
Dandim setempat, Eusebio Hornai Rebelo mengatakan, pertemuan adat antardua negara itu akan dilakukan dua pekan mendatang. Pertemuan melibatkan pemerintah daerah dan tokoh adat.
“Kemarin Administrator dan Kapolres Oekusi datang ke saya. Kita sepakat untuk dua tiga minggu ke depan setelah kondisi emosional warga ini reda, kita akan fasilitasi suatu pertemuan adat bersama. Jadi tokoh-tokoh adat dari Oekusi dan TTU naik, kita ketemu di batas di Nelu. Sehingga kita akan bicarakan dengan baik, jalan ini bagaimana, kuburan itu harus bagaimana dan patok itu bagaimana, jadi semuanya bisa menjaga bersama,” kata Eusebio Hornai Rebelo.
Dandim 1618 Timor Tengah Utara, Eusebio Hornai Rebelo menambahkan, penetapan garis batas dan daerah zona netral merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Sebelumnya, konflik perbatasan Indonesia-Timor Leste di wilayah Kabupaten Timor tengah Utara kembali terjadi. Warga Desa Nelu dan warga Desa Kosta distrik Oekusi Timor Leste terlibat bentrok. Bentrok tersebut dipicu aksi penggarapan lahan dan pembukaan jalan baru oleh pihak Timor Leste di zona netral.
Editor: Antonius Eko