Bagikan:

Pendamping Program Pembangunan Kampung di Papua Kerap Dipalak

KBR68H, Jayapura - Tenaga pendamping Program Rencana Strategis Pembangunan Kampung (Prospek) di Papua mengaku kerap ditagih uang oleh polisi.

NUSANTARA

Selasa, 08 Okt 2013 12:14 WIB

Pendamping Program Pembangunan Kampung di Papua Kerap Dipalak

pemberdayaan kampung, kampung papua, dana kampung

KBR68H, Jayapura - Tenaga pendamping Program Rencana Strategis Pembangunan Kampung (Prospek) di Papua mengaku kerap ditagih uang oleh polisi. Laporan itu terjadi di Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya. Padahal, dana pengamanan bagi anggota polisi itu telah dianggarkan. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan Keluarga (BPMKK), Donatus Mote menuturkan, selain aparat kepolisian, para tenaga pendamping itu juga kerap dimintai uang oleh kelompok sipil bersenjata yang berada di wilayah itu.

“Pendamping merasa tidak aman, karena setiap kali mereka pergi ke distrik, ke kampung, untuk mendampingi masyarakat, selalu ditagih uang oleh orang-orang di tengah jalan. Gaji mereka habis. Bahkan polisi pun minta. Kamu sudah antar masyarakat punya uang, bagian kami mana? Polisi yang menyatakan itu. Ada rekamannya di anak buah saya. Karena mereka tidak kasih, dipukul,” jelasnya.

Tahun ini, Pemprov Papua menggelontorkan dana Prospek lebih dari Rp 500 milliar. Dana tersebut disalurkan kepada 86 kelurahan, hampir 4000 kampung (3919 kampung) dan lebih dari 400 distrik ( 437 distrik) yang ada di 29 kabupaten/kota. Dana tersebut diharapkan dapat terserap habis hingga 22 Desember mendatang.

Selain faktor keamanan, tenaga pendamping Prospek yang bertugas di daerah itu juga terkendala dengan transportasi udara yang akan mengirim mereka ke kampung dan distrik-distrik yang tersebar di pedalaman. Bahkan sejumlah tenaga pendamping kerap tertahan hingga 2 bulan di ibukota kabupaten induk, hanya untuk menunggu pesawat udara yang akan membawa mereka ke tempat tujuan akhir.


Editor: Fuad Bakhtiar

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending