Bagikan:

Orangutan ke-100 Dikembalikan ke Hutan

Keadaan ini telah menyebabkan orangutan kehilangan habitat alami dan memicu konflik dengan manusia. Akibatnya orangutan seringkali ditangkap untuk dipelihara, dijual, bahkan dibunuh karena dianggap hama

NUSANTARA

Minggu, 13 Okt 2013 17:28 WIB

Orangutan ke-100 Dikembalikan ke Hutan

pelepasliaran orangutan, hutan Kalimantan, Yayasan BOS

KBR68H, Semboja Lestari - Sebanyak 9 ekor orangutan hari ini (13/10) dan besok dilepasliarkan di hutan Kehje Sewen, Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Ke-9 orangutan itu terdiri dari 6 betina dan 3 jantan, diberangkatkan dari Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari, Kalimantan Timur.

Dari Samboja Lestari, 9 orangutan itu dibawa menuju Bandara Sepinggan, Balikpapan, kemudian diterbangkan menuju Bandara Uyang Lahai, di Desa Miau Baru, Kecamatan Kumbeang, Kabupaten Kutai Timur. Dari sini mereka diterbangkan lagi dengan helikopter menuju Hutan Kehje Sewen. Tiga orangutan akan dilepasliarkan di daerah Sungai Lembu di Hutan Kehje Sewen, sedangkan 6 individu akan dilepasliarkan di kawasan Gunung Belah, juga di Hutan Kehje Sewen.

Menurut Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS), 3 orangutan akan dilepasliarkan di daerah Sungai Lembu di Hutan Kehje Sewen, sedangkan 6 individu akan dilepasliarkan di kawasan Gunung Belah. Keduanya masih berada di kawasan Hutan Kehje Sewen yang dikelola PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), milik Yayasan Bos.

Kepala BKSDA Kaltim, Tandya Tjahjana menyatakan, “Orangutan merupakan salah satu satwa yang dilindungi Undang-undang. Namun populasinya mengalami penurunan akibat dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya karena pembukaan hutan. Keadaan ini telah menyebabkan orangutan kehilangan habitat alami dan memicu konflik dengan manusia. Akibatnya orangutan seringkali ditangkap untuk dipelihara, dijual, bahkan dibunuh karena dianggap hama."

“Kebanyakan perusahaan di Indonesia selama ini cenderung meremehkan praktik pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan membebankan biaya lingkungan kepada pihak lain. Sementara fakta yang logis adalah dampak negatif dari sebuah bisnis seharusnya menjadi tanggung jawab bisnis itu sendiri. Ini harus segera berubah dan perubahan ini harus didorong dan dikawal oleh pemerintah melalui regulasi yang ketat dan tegas,” ujar Direktur Yayasan BOS, Jamartin Sihite

Dengan pelepasliaran 9 orangutan ini, jumlah orangutan yang sudah berhasil dikembalikan ke hutan menjadi genap 100 ekor sejak tahun lalu.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending