KBR68H, Jakarta – Pemerintah Jakarta menegaskan tidak akan menanggapi penolakan warga terhadap lurah hanya karena berbeda agama. Juru Bicara Pemerintah Jakarta, Eko Haryadi mengatakan, nasib lurah yang ditolak segelintir warga bersama ormas FPI akan ditentukan lewat mekanisme evaluasi kinerja. Evaluasi tersebut baru akan dilakukan pada akhir tahun ini.
"Keberadaan seluruh pimpinan wilayah hasil lelang jabatan kemarin, camat maupun lurah, itu akan dievaluasi pada akhir tahun ini. Jadi kami sendiri memang sudah mempunyai jadwal untuk mengevaluasi kinerja camat dan lurah hasil lelang jabatan yang lalu,” ujar Eko Haryadi dalam program Sarapan Pagi KBR68H, Selasa (29/10).
Setelah mempermasalahkan keberadaan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine yang berbeda agama dengan mayoritas warga di sana, kini segelintir orang dan kelompok FPI mempermasalahkan keberadaan Lurah Pejaten Timur, Grace Tiaramudi. Seperti Lurah Susan, Lurah Grace juga dipermasalahkan hanya karena berbeda agama dengan mayoritas warga Pejaten Timur.
Editor: Antonius Eko