KBR68H, Denpasar - Pemerintah Bali mewaspadai dampak penutupan lokalisasi secara bertahap yang dilakukan Pemerintah Jawa Timur. Kebijakan penutupan lokalisasi itu dikhawatirkan membuat para pekerja seks berbondong-bondong datang ke Pulau Dewata mencari penghidupan baru. Kepala Dinas Sosial Bali, Nyoman Wenten hal ini bisa meningkatkan masalah sosial dan penyebaran HIV.
“Di mana kita mengantisipasi itu kan HIV/AIDS dan lain sebagainya. Ditutupnya lokalisasi Jawa Timur ini klien-klien ini bisa terpencar ke mana-mana. Bisa saja WTS-nya tidak ke Bali mungkin kabupaten terdekat atau provinsi terdekat,” ujar Nyoman Wenten
Kepala Dinas Sosial Bali Nyoman Wenten menambahkan, tak bisa mencegah siapa pun untuk masuk Bali demi mencari penghidupan.
Pemkot Surabaya masih menunggu kepastian dana kompensasi sebelum menutup lokasliasi Dolly. Langkah ini akan dilakukan menyusul rencana pemerintah Kota Surabaya yang akan menutup lokalisasi secara bertahap. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya terus memantau hingga kesepakatan antara warga dan pemerintah untuk mau menutup lokalisasi Dolly pada akhir tahun ini.
Editor: Antonius Eko