KBR68h, Jakarta- Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan meminta PT Inalum agar mau memasok listrik sebanyak 135 megawatt untuk mengatasi defisit listrik di Sumatera Utara.
Direktur Operasi Jawa-Bali-Sumatera PT PLN (Persero) Ngurah Adnyana mengatakan, selama ini Inalum hanya mau menjual kepada PLN sebanyak 45 megawatt. Agar permintaan ini segera tercapai, Ngurah Adnyana mendesak gubernur Sumatera Utara aktif untuk memintanya pada PT Inalum.
“Tetapi mereka tidak bisa memberikan penuh ke kita dengan alasan kalau terjadi gangguan di satu pembangkit kita, mereka harus siap juga meng-cover kekurangan itu. Jadi mereka kasih kita maksimum 90 megawatt. Kami akan berterima kasih sekali kalau mereka mau memberi kami 135 Megawatt. Tanpa membangun apa-apa kita sudah bisa menyerap 135 megawatt," ujar Ngurah Adnyana dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Senayan Jakarta, Senin (21/10).
Kapasitas listrik yang dimiliki PT Inalum sendiri sebesar 600 megawatt. Perusahaan pengolahan alumunium ini biasa menggunakan listriknya sebesar 450 megawatt. Selama ini PLN mendapat kontrak 45 megawatt dari PT Inalum.
Saat ini krisis listrik terjadi di Sumatera. Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan konsumsi listrik yang lebih besar daripada yang direncanakan. Awalnya pertumbuhan listrik ditargetkan 9 persen, namun ternyata realisasinya tumbuh sebesar 14,5 persen. Selain itu tambahan pembangkit ternyata terlambat dari rencana beroperasinya.
Editor: Anto Sidharta
Krisis Listrik di Sumatera, PT Inalum Jadi Harapan
Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan meminta PT Inalum agar mau memasok listrik sebanyak 135 megawatt untuk mengatasi defisit listrik di Sumatera Utara.

NUSANTARA
Senin, 21 Okt 2013 20:18 WIB

Krisis Listrik, Sumatera, PT Inalum, PLN
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai