Bagikan:

Krisis Listrik di Sumatera, PT Inalum Jadi Harapan

Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan meminta PT Inalum agar mau memasok listrik sebanyak 135 megawatt untuk mengatasi defisit listrik di Sumatera Utara.

NUSANTARA

Senin, 21 Okt 2013 20:18 WIB

Krisis Listrik di Sumatera, PT Inalum Jadi Harapan

Krisis Listrik, Sumatera, PT Inalum, PLN

KBR68h, Jakarta- Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan meminta PT Inalum agar mau memasok listrik sebanyak 135 megawatt untuk mengatasi defisit listrik di Sumatera Utara.

Direktur Operasi Jawa-Bali-Sumatera PT PLN (Persero) Ngurah Adnyana mengatakan, selama ini Inalum hanya mau menjual kepada PLN sebanyak 45 megawatt. Agar permintaan ini segera tercapai, Ngurah Adnyana mendesak gubernur Sumatera Utara aktif untuk memintanya pada PT Inalum.

“Tetapi mereka tidak bisa memberikan penuh ke kita dengan alasan kalau terjadi gangguan di satu pembangkit kita, mereka harus siap juga meng-cover kekurangan itu. Jadi mereka kasih kita maksimum 90 megawatt. Kami akan berterima kasih sekali kalau mereka mau memberi kami 135 Megawatt. Tanpa membangun apa-apa kita sudah bisa menyerap 135 megawatt," ujar Ngurah Adnyana dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Senayan Jakarta, Senin (21/10).

Kapasitas listrik yang dimiliki PT Inalum sendiri sebesar 600 megawatt. Perusahaan pengolahan alumunium ini biasa menggunakan listriknya sebesar 450 megawatt. Selama ini PLN mendapat kontrak 45 megawatt dari PT Inalum.

Saat ini krisis listrik terjadi di Sumatera. Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan konsumsi listrik yang lebih besar daripada yang direncanakan. Awalnya pertumbuhan listrik ditargetkan 9 persen, namun ternyata realisasinya tumbuh sebesar 14,5 persen. Selain itu tambahan pembangkit ternyata terlambat dari rencana beroperasinya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending