KBR68H, Nunukan - Program konversi gas di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dinilai gagal. Sejak digulirkan dua tahun lalu, warga Nunukan kesulitan melakukan isi ulang.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Nunukan Manyala mengatakan, pengurangan jatah minyak tanah bersubsidi serta sulitnya warga melakukan isi ulang tabung gas akan semakin membuat warga perbatasan bergantung kepada gas dari Malaysia.
“Tapi pada saat pendistribusian itu tidak terpenuhi semua. Dua puluh ribu tetapi tidak terealisasi semua. Nunukan dengan Nunukan Selatan itu tidak terpenuhi. Apalagi Sebatik. Belum pernah diantar ke sana. Makanya kita masyarakat Nunukan boleh dikata seratus persen yang memakai LPG Malaysia," kata Manyala.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Nunukan, Manyala menambahkan, di sisi lain program konversi gagal karena pembagian paket kompor beserta tabung gas disinyalir hanya dibagikan 60 persen dari 20 ribu lebih yang dijanjikan. Kata Manyala, kini karena kesulitan isi ulang gas, kebanyakan warga juga telah menjual tabung gas mereka kepada pedagang besi tua.
Editor: Antonius Eko