KBR68H, Bogor - Kementerian Kehutanan merencanakan pendirian pusat penyelamatan macan tutul Jawa (panthera pardus melas). Sebab, konflik antara manusia dengan macan tutul di Pulau Jawa terbilang tinggi.
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mengatakan, pusat penyelamatan tersebut akan dikelola bersama Perhimpunan Kebun Binatang Indonesia (PKBSI) dan swasta. Kata dia, pemerintah akan menyiapkan lahan untuk penyelamatan dan penangkaran macan tutul.
"Macan tutul masuk kampung-kampung, artinya habitatnya terganggu. Nah, apakah kawasannya rusak, terbakar atau makanannya tidak ada. Tentu fenomena ini harus diatasi bersama. Kita memang harus membentuk rescue center," kata Zulkifli Hasan di Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya, konflik antara manusia dengan macan tutul kerap terjadi. Sejumlah macan tutul ditangkap hidup-hidup dan juga dibunuh karena dianggap mengancam manusia. Lembaga lingkungan dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyebutkan, macan tutul Jawa menjadi salah satu satwa yang populasinya sangat kritis.
Populasi macan tutul Jawa terus merosot saban tahun. Jumlahnya kini diperkirakan tersisa 250-700 ekor. Sebab itu, lembaga ini merencanakan mendata ulang populasi macan tutul Jawa.
Editor: Antonius Eko