Bagikan:

Karyawan Kontrak PLN di Rembang Tidak Ikut Mogok Kerja

KBR68H, Rembang - Sejumlah petugas Polres Rembang menjaga kantor PLN Rayon Rembang di Jl Pemuda, Selasa (22/10) menyusul keputusan dari serikat pekerja untuk melanjutkan aksi mogok daerah, ditingkat masing masing rayon.

NUSANTARA

Rabu, 23 Okt 2013 10:21 WIB

Karyawan Kontrak PLN di Rembang Tidak Ikut Mogok Kerja

karyawan kontrak, pln, rembang

KBR68H, Rembang - Sejumlah petugas Polres Rembang menjaga kantor PLN Rayon Rembang di Jl Pemuda, Selasa (22/10) menyusul keputusan dari serikat pekerja untuk melanjutkan aksi mogok daerah, ditingkat masing masing rayon.

Sebelumnya, pekerja kontrak PLN menggelar mogok nasional selama 9 hari, antara tanggal 21 – 30 Oktober 2013, karena menuntut kepada manajemen, supaya diangkat menjadi pegawai tetap.

Manajer PLN Rayon Rembang, Riyanta ketika dikonfirmasi menjelaskan mayoritas pekerja beraktivitas seperti biasa. Tidak ada aksi mogok maupun pemasangan spanduk tuntutan. Kalaupun ada laporan gangguan listrik dari masyarakat, tetap bisa diatasi. Pihaknya memang berharap supaya aksi mogok tidak terus berlanjut, karena khawatir mengganggu pelayanan masyarakat.

Riyanta menambahkan pekerja kontrak selama ini dibawah kendali PLN Area Kudus, sedangkan PLN tingkat rayon, hanya sebatas menggunakan jasa mereka. Masa kontraknyapun bermacam macam, maksimal ada yang sampai tiga tahun. Berdasarkan data, sedikitnya terdapat 157 orang pekerja kontrak bertugas di PLN Rayon Rembang, meliputi tenaga administrasi, pemeliharaan tekhnik, pencatat meteran, supervisor, penerima telfon aduan dan petugas kebersihan.

Soal tuntutan diangkat menjadi pegawai tetap, Riyanta tidak berwenang memberikan penjelasan, karena hal itu kebijakan dari jajaran direksi tingkat pusat dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Sumber: Radio R2B

Editor: Doddy Rosadi


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending