KBR68H, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menganggarkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk mempercepat pembangunan fasilitas pengolahan limbah air.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjelaskan, fasilitas ini sangat penting karena pengolahan limbah air di DKI masih rendah, yakni sekitar 3 persen. Angka ini tertinggal dari Malaysia yang sudah bisa mengolah limbah air sebesar 60 persen. Bahkan, Singapura sanggup mengolah hampir 100 persen limbah air dengan baik.
"Mulai tahun depan kita akan menganggarkan sekitar Rp 1 triliun. Dan nanti dari Kementerian PU saya belum tahu dapat berapa sehingga kita bisa akselerasi pembangunan main piping di bawah. Sehingga pengolahan air limbah baik dari hotel atau dari rumah tangga ini segera bisa kita kerjakan. Dan air limbah dari hotel, rumah tangga, ya masuk ke sungai, selokan, parit, ya semuanya. Kita bilang apa adanya saja," jelas Jokowi di Balakota Jakarta.
Gubernur DKI Jokowi menambahkan, fasilitas pengolahan limbah air ini akan dibangun secara terpadu di 14 zona yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Pembangunan tersebut akan dilakukan bertahap karena membutuhkan dana yang sangat besar. Proyek ini sendiri akan dikerjakan bersama-sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum.
Editor: Antonius Eko