KBR68H, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengeluhkan kurangnya pasokan bahan bakar gas (BBG) untuk memenuhi kebutuhan transportasi di Ibukota. Hal itu disampaikan Jokowi ketika menerima Kunjungan Kerja 14 anggota DPR Komisi VII.
Menurut Jokowi, kebutuhan gas untuk BBG di Jakarta mencapai 13,1 micro monitoring station (MMS). Ke depan kebutuhan gas di Ibukota akan bertambah lebih dari dua kali lipat, karena ribuan bus baik Transjakarta maupun bus sedang berbahan bakar gas akan segera datang.
"Ya paling tidak persoalan di DKI ini diketahui Dewan di pusat. Sehingga yang berkaitan dengan pemerintah pusat nanti bisa dibantu dari sana, dari komisi VII. Ya contoh tadi yang soal SPBG, terus soal air limbah sanitasi tadi. Beliau mungkin baru ngerti kalau DKI ini baru 3 persen kita ini (tingkat keberhasilan pengolahan limbah air)," jelas Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menambahkan kebijakan pemerintah pusat yang mematok harga BBG untuk kendaraan di angka Rp 3100 harus segera diubah.
Menurutnya, para pengusaha swasta tak akan berminat mengembangkan jasa layanan penyediaan gas jika harganya tak dinaikkan. Menurut dia, hal ini akan berdampak pada lambatnya penyediaan gas melalui pembangunan SPBG. Sementara ribuan bus berbahan bakar gas akan tiba pada 2014 nanti.
Editor: Antonius Eko