KBR68H, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta membutuhkan dana Rp 125 triliun untuk membangun sarana pengolahan sanitasi.
Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Priatna mengatakan, untuk mengejar target tersebut Pemerintah Jakarta harus memobilisasi uang sebanyak-banyaknya, termasuk pinjaman-pinjaman dari berbagai pihak.
"Jakarta ini membutuhkan 125 triliun supaya mencapai 100%. Supaya storage di 12 zona ini bisa dibangun. Jadi artinya apa? Artinya tergantung pada desicion maker ini harus menjadi prioritas yang tinggi, itu saja. Karenakan selalu rebutan dengan proyek yang lain, dengan proyek jalan, kesehatan, pendidikan," jelas Dedy Priatna.
Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Priatna menambahkan, kendala yang dihadapi saat ini untuk membangun sarana sanitasi adalah kurangnya anggaran dan penegakan hukum.
Ia berharap para pengembang perumahan dapat mengelola pembuangan limbah airnya sehingga tidak dibuang ke sungai atau laut namun diolah kembali sehingga dapat bermanfaat. Kata dia, sanitasi Jakarta sebagai kota metropolitan baru mencapai 3%.
Editor: Antonius Eko