KBR68H, Jombang – Pengerjaan proyek tol Trans Jawa ruas Kertosono-Mojokerto, di Desa Tampingmojo, Jombang, Jawa Timur, diprotes warga setempat. Selain menuntut keterlambatan kompensasi, warga mengeluh karena puluhan truk pengangkut tanah urug mengganggu kesehatan warga.
Salah satu ibu rumah tangga Awik mengatakan, tak sedikit dari warga di desanya mengalami gangguan pernafasan, seperti batuk pilek akibat lalu lalang truk yang membawa tanah untuk kebutuhan pembangunan jalan tol tersebut.
Ya batuk pilek, ya berdebu karena angin kena tanah urug tol. Jadinya meja gak seperti meja, bapaknya pilek, batuk. Nggak ada kompensasi, Kompensasi seratus ribu saja belum dikasih kok kompensasi kesehatan,” keluh Awik.
Sementara itu, Ketua BPD Tampingmojo, Pi’I Setia Buana, mengatakan, lalu lalang kendaraan proyek jalan bebas hambatan itu juga menyebabkan rusaknya jalan-jalan di desa.
Direktur PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) selaku pemegang hak konsesi jalan tol Kertosono – Mojokerto, Wiwiek D Santoso, menjelaskan, pada prinsipnya pihaknya setuju dengan tuntutan warga untuk segera menyelesaikan proyek itu. Mengenai tuntutan warga soal dana kompensasi, perwakilan proyek berjanji akan secepatnya menyelesaikan dalam kurun waktu sepuluh hari ke depan.
Editor: Antonius Eko