Bagikan:

Buruk, Manajemen Pengelolaan Satwa di Kebun Binatang Surabaya

KBR68H. Jakarta - Pengelola Kebun Binatang Surabaya berjanji meningkatkan gizi makanan dan vaksinasi satwa menyusul kematian seekor orangutan bernama Betty.

NUSANTARA

Minggu, 13 Okt 2013 09:14 WIB

Buruk, Manajemen Pengelolaan Satwa di Kebun Binatang Surabaya

kebun binatang, surabaya, orangutan, betty

KBR68H. Jakarta - Pengelola Kebun Binatang Surabaya berjanji meningkatkan gizi makanan dan vaksinasi satwa menyusul kematian seekor orangutan bernama Betty. Juru Bicara KBS Agus Supangkat mengatakan langkah tersebut untuk mencegah terjadinya kematian bagi satwa lainnya. Kata Agus, penyiraman air ke kandang terus dilakukan untuk mengantisipasi cuaca panas yang dapat mempengaruhi kesehatan satwa.

"Kalau tidak salah ini musim pancaroba perubahan dari kemarau ke hujan jadi cukup panas, kemudian yang diberikan makanan pokoknya buah-buhan dan minum susu, dan diberikan multi vitamin untuk menjaga kesehatan satwa," kata Agus kepada KBR68H

Sementara itu,  LSM Pemerhati Satwa, Profauna menilai kematian Orangutan Betty di Kebun Binatang Surabaya, dampak dari buruknya manajemen pengelolaan. Koordinator Profauna Rosek Nursahid mengatakan manajemen yang diterapkan merupakan manajemen lama yang belum berubah hinggah sekarang. Dia mencontohkan saat ini masih ada sejumlah satwa yang bisa kontak fisik dengan pengunjung.

"Harus ada langkah kongkret dan tegas yang dilakukan, yang pertama ada pengayaan kandang, bagaimana di kandang diperkaya dengan aneka mainan agar satwa tidak bosan dan merasa berada di habitatnya, kenapa ini penting karena ini akan mengurangi rasa stress. Karena stress akan memicu terjadinya berbagai penyakit," kata Rosek kepada KBR68H.

Seekor orangutan betina yang berumur 15 tahun mati di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur. Orangutan bernama Bety tewas usai menjalani perawatan penyakit radang paru-paru selama sepekan. Kondisi cuaca ekstrem di Surabaya sebulan terakhir, diperkirakan ikut mempengaruhi kondisi kesehatan orangutan titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam itu.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending