Bagikan:

Bupati Kupang: PNS Pembuat KTP Imigran Gelap Bakal Dipecat

KBR68H, Kupang- Bupati Kupang, Ayub Titu Eki berjanji memecat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi imigran gelap asal Burma. Bupati Ayub mengatakan telah meminta polisi menyelidiki kasus tersebut. Informasi itu didapat s

NUSANTARA

Senin, 28 Okt 2013 19:17 WIB

Author

Silver Sega

Bupati Kupang: PNS Pembuat KTP Imigran Gelap Bakal Dipecat

imigran, burma, ktp, kupang

KBR68H, Kupang- Bupati Kupang, Ayub Titu Eki berjanji memecat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi imigran gelap asal Burma. Bupati Ayub mengatakan telah meminta polisi menyelidiki kasus tersebut. Informasi itu didapat setelah tertangkapnya imigran asal Burma yang kedapatan menggunakan identitas palsu.

"Berarti ada kerjasama kan begitu. Tapi kalau misalnya mereka yang kerja disana dengan cara seperti itu harus dipanggil dan diperiksa. Apalagi orang asing ada imigran gelap, saya minta supaya langsung polisi, tidak usah apalagi tangkap dia, kalau jelas taro  di penjara saja begitu. Dan bila perlu dipecat dari kepegawaian. Saya akan lakukan itu. kalau memang terbukti melalui pemeriksaan polisi dia lakukan, saya akan pecat dia,"jelasnya.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang, menangkap empat imigran asal Burma. Mereka kedapatan memiliki KTP Indonesia, saat chek in di Bandara El Tari Kupang. Tiga dari imigran itu ber-KTP Kupang, satu imigran lainnya ber-KTP Kota Medan, Sumatera Utara.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menduga jaringan penyelundupan imigran sudah masuk ke kalangan pemerintah. Karena itu, dia meminta pihak terkait agar menelusuri dugaan pegawai di dinas kependudukan yang terlibat dalam jaringan penyelundupan manusia.

Editor: Suryawijayanti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending