KBR68H, Banyuwangi - Dinas Peternakan Banyuwangi, Jawa Timur memperketat pemeriksaan hewan kurban dari luar kota yang masuk ke daerahnya. Kepala Dinas Peternakan Banyuwangi, Heru Santoso mengatakan, upaya ini dilakukan untuk mencegah munculnya wabah penyakit hewan berupa antraks yang biasanya menyerang hewan kurban, baik sapi, maupun kambing. Selain itu, sejumlah lokasi tempat penjualan hewan kurban, baik di pasar, maupun di tempat-tempat umum yang sifatnya dadakan, juga tidak luput dari pemeriksaan petugas.
“Jadi, hewan kurban ini memang saat ini sedang dalam pengumpulan di lokasi – lokasi tertentu ya. Oh ya, itu memang tidak boleh dilakukan penyembelihan. Nanti akan berakibat yang tidak kita inginkan. Yang perlu digarisbawahi bahwa kita harus selalu waspada terhadap penyakit antraks. Penyakit antraks ini memang harus kita waspadai dan itu memang mereka kemarin kita diminta untuk mewaspadai itu dan antraks ini sangat berbahaya. Paling tidak antraks ini menjadi perhatian karena antraks ini sangat membahayakan bagi masyarakat,” kata Heru Santoso.
Kepala Dinas Peternakan Banyuwangi Heru Santoso menambahkan, pemeriksaan ini untuk mengawasi kesehatan ternak yang masuk ke Banyuwangi. Sebab, saat ini ternak dari Jawa Tengah, NTB dan NTT terindikasi ada yang terkena penyakit antraks. Untuk itu, masyarakat yang ingin membeli hewan kurban disarankan untuk tetap memilih hewan yang berkualitas bagus.
Editor: Fuad Bakhtiar