KBR68H, Surabaya - Asosiasi Perajin Jawa Timur optimistis produk kerajinan lokal mampu bersaing dengan produk kerajinan impor. Selama ini masuknya produk kerajinan impor memunculkan kekhawatiran para pengusaha UKM di Jawa Timur saat memasarkan produknya. Ini karena harga produk kerajinan impor dianggap lebih murah dan menarik dari produk kerajinan asal Jawa Timur.
Ketua Asosiasi Perajin Jawa Timur, Lilik Nur mengatakan, meski ekspor produk kerajinan UMKM ke luar negeri masih belum tumbuh signifikan, neraca perdagangan antarprovinsi menunjukkan tren positif. Pelaku usaha berharap ada intervensi pemerintah, untuk mendorong pelaku usaha menengah dan kecil agar mampu meningkatkan kualitas produknya.
“Antarprovinsi insyaallah ada kenaikkan lah, 10 sampai 20 persen. Cukup bagus, jadi kalau mereka diaktifkan dan fasilitasi itu bisa lebih banyak lagi, saya pikir lebih bisa,” kata Lilik.
Lilik Nur mengatakan, saat ini kualitas produk kerajinan asal Jawa Timur sudah cukup bagus, baik secara kualitas dan kreasi produk. Selama ini produk konveksi asal Jawa Timur masih mendominasi dibandingkan produk lainnya seperti interior dan manufaktur. Kebijakan yang pro terhadap produk lokal, diharapkan mampu mengangkat produk Jawa Timur di kancah ekonomi regional maupun internasional.
Editor: Antonius Eko