Bagikan:

Akhirnya, Blokir Jalan Menuju Kupang pun Dibuka

Warga Desa Nitbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur hari ini (14/10) mulai membuka blokir jalan menuju Kota Kupang. Ini dilakukan warga setelah ada janji dari kepolisian setempat untuk mengungkap kasus pertikaian antara pemu

NUSANTARA

Senin, 14 Okt 2013 13:00 WIB

Author

Silver Sega

Akhirnya, Blokir Jalan Menuju Kupang pun Dibuka

Blokir Jalan, Kupang, bentrok antarwarga

KBR68H, Kupang –  Warga Desa Nitbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur hari ini (14/10) mulai membuka blokir jalan menuju Kota Kupang. Ini dilakukan warga setelah ada janji dari kepolisian setempat untuk mengungkap kasus pertikaian antara pemuda Desa Nitbaun dengan Desa Merbaun.

Blokir dilakukan warga Nitbaun setelah Sabtu dini hari lalu (12/10) seorang warga di desa itu tewas akibat perkelahian dengan pemuda Desa Merbaun. Dalam insiden itu, seorang warga Merbaun juga tewas. Pemblokiran  jalan di tengah Desa Nitbaun itu untuk melarang warga Desa Merbaun yang hendak pergi ke Kota Kupang. Jalan itu adalah satu-satunya jalan yang menghubungkan wilayah itu dengan Kota Kupang.

Sebelumnya, Sabtu lalu pascapertikaian, warga Desa Nitbaun mengamuk dengan berteriak keras memprotes kinerja aparat polisi saat membawa jenazah Naisanu, korban tewas dari Desa Nitbaun, ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk diotopsi. Protes bahkan dilakukan di depan Kapolres Kupang Dominikus Yemporase dan anak buahnya.

Sementara itu, Lurah  Teun Baun, Abrido Munirasi mengatakan, pemuda di kedua desa itu sudah sering bentrok. Penyebabnya akibat dendam lama yang disulut dari masalah sepele.

"Setiap kali terjadi bentrokan, warga selalu melapor ke polisi agar segera ditangani," kata Abrido Munirasi di Kupang.

Abrido meminta agar dua kepala desa itu secepatnya menyelesaikan masalah pertikaian pemuda itu agar korban kelak tidak bertambah.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending