KBR, Tulungagung - Pemerintah Kabupaten Tulungagung Jawa Timur terpaksa melakukan tender ulang sejumlah proyek pembangunan karena naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sejumlah persoalan lain.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung Dwi Hary Subagyo mengatakan naiknya harga BBM menjadi alasan beberapa kontraktor mundur dari proses lelang.
Kenaikan harga BBM, kata Dwi, membuat sejumlah komponen barang dan jasa mengalami perubahan harga, sehingga nominal kontrak dinilai tidak lagi menguntungkan.
Selain itu, sejumlah perusahaan kontraktor juga tidak memiliki standar sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Dinas PUPR Tulungagung, sehingga dicoret dari pemenang lelang.
"Ada beberapa yang tender ulang. Banyak permasalahan yang tender ulang. Pertama karena kenaikan harga BBM akhirnya dihitung-hitung nilai HPS sama nilai kontrak itu mereka rugi. Akhirnya dilakukan retender. Juga ada permasalahan penyediaannya, kita persyaratannya sangat ketat. Misalnya alat, ISO-nya kita persyaratkan, dukungan kita persyaratkan. Artinya beberapa rekanan tidak memenuhi standar alatnya itu. Akhirnya ya enggak bisa, enggak ada pemenang," kata Dwi Hary Subagyo, Selasa (27/9/2022) di Pendapa Kabupaten Tulungagung.
Dwi Hary menambahkan saat ini pemerintah daerah melakukan tender ulang proyek. Pihaknya optimistis hingga akhir tahun anggaran, seluruh proyek pembangunan tersebut dapat terlaksana 100 persen.
Baca juga:
Editor: Agus Luqman