KBR, Aceh– Sebanyak lima perempuan rohingnya yang menempati karantina sementara Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Lhokseumawe, kabur pada Selasa (8/9). Mereka meloloskan diri dari Kamp pengungsian diduga berkat bantuan sesama etnis lainnya.
”Kita susah juga kalau lari-lari (rohingnya kabur-red). Itu bukan calo sebenarnya, itu karena ada kawan, ada teman, mungkin ada suaminya entah dimana. Disuruh jemputlah begitu, lari Dia dan itu diluar batas Kita,” kata Suadi Yahya kepada KBR, Rabu (9/9).
Walikota Lhokseumawe, Suadi Yahya melanjutkan, terus berkoordinasi dan melakukan evaluasi bersama tim Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk memperketat sistem pengamanan pengungsi kemanusiaan yang dikarantina di Gedung BLK.
Sebelumnya ada 2 gelombang pengungsi rohingnya terdampar di Lhokseumawe, yaitu pertama berjumlah 99 orang pada Juni lalu dan kedua 296 orang Senin (7/9).
”Dalam gelombang pertama berkurang 1 orang meloloskan diri, ditambah kemudian 5 rohingnya tadi, yang mana sekarang jumlahnya di Gedung BLK adalah 93 orang. Selanjutnya, untuk rombongan manusia perahu gelombang kedua satu di antaranya meninggal dunia dari total 296 orang,” paparnya.
Walikota Suaidi Yahya menambahkan, total sekarang rombongan pengungsi kemanusiaan rohingnya gelombang pertama dan kedua berjumlah 388 orang.
Editor: Rony Sitanggang