KBR, Rejang Lebong - Seorang guru piket di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 22 Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu berinisial SH akhirnya minta maaf karena menganiaya 15 orang siswa di sekolah itu.
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan KBR, peristiwa penganiayaan guru terhadap siswa itu terjadi usai kegiatan belajar-mengajar, pada Kamis (7/9/2017). Ketika itu SH sebagai guru piket memberi tugas kepada siswa kelas V untuk melakukan piket rutin.
Namun SH kesal karena permintaannya seperti tidak ditanggapi baik oleh para siswa, sehingga ia memukul 15 orang siswa.
Pemukulan itu menyebabkan orang tua protes. Salah seorang ibu korban, Hariyuni kesal karena melihat anaknya mengalami memar akibat pukulan guru. Ia pun mendatangi sekolah untuk meminta tanggung jawab sekolah.
"Saya datang kesini minta penjelasan dari sekolah. Saya datang bersama beberapa orang tua siswa lain, yang juga mengalami hal yang sama," kata Hariyuni kepada KBR di SDN 22 Selupu Rejang, Jumat (8/9/17).
Ketika orang tua datang menggeruduk, sejumlah tokoh masyarakat datang ke SDN 22 Selupu Rejang. Tokoh masyarakat itu mulai dari pejabat Babinkamtibmas Polres, Kepala Desa, komite sekolah, pengawas sekolah hingga pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong. Ditengahi para pejabat itu, sekolah melakukan mediasi dengan orang tua siswa.
Kepala SD Negeri 22 Selupu Rejang, Baniar meminta maaf atas peristiwa itu. Baniar mengakui lalai mengawasi para guru dan siswa. Selain Baniar, guru berinisial SH itu juga meminta maaf.
"Ada 300 lebih siswa di sekolah ini. Atas kejadian ini saya dan oknum guru yang bersangkutan meminta maaf dan siap bertanggungjawab apabila siswa tersebut memerlukan pengobatan dan berjanji kejadian yang sama tidak akan terulang kembali," kata Baniar.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong Nasyirwan mengatakan akan memberikan pembinaan terhadap guru pelaku penganiayaan. Dinas Pendidikan juga akan mengevaluasi peran kepala sekolah dan pengawas sekolah.
"Prosesnya sudah selesai. Melalui mediasi tidak perlu berlanjut ke ranah hukum. Pihak orang tua juga telah resmi menerima permohonan maaf pihak sekolah dan guru yang bersangkutan. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali karena mencoreng dunia pendidikan. Pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja pengawas dan kepala sekolah akan kita tingkatkan kembali," kata Nasyirwan.
Editor: Agus Luqman
Diprotes karena Pukuli 15 Siswa, Guru SD Rejang Lebong Minta Maaf
"Prosesnya sudah selesai. Melalui mediasi tidak perlu berlanjut ke ranah hukum. Pihak orang tua juga telah resmi menerima permohonan maaf pihak sekolah dan guru yang bersangkutan."
Guru pelaku pemukulan/kekerasan pada anak meminta maaf di SDN 22 Rejang Lebong, Bengkulu, Jumat (8/9/2017). (Foto: KBR/Muh Anthoni)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai