Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Agung Widodo mengatakan, proses migrasi satwa ini dimulai sejak awal tahun ini. Ia menjelaskan, karhutla membuat ekosistem berubah sehingga memengaruhi kehidupan satwa liar.
“Selama tahun 2016 ini sampai bulan Agustus ada 46 satwa liar yang keluar dari habitatnya. Empat puluh enam satwa itu terdiri dari orangutan, owa, bekantan, beruang (madu), dan kukang. Khusus untuk orangutan, ada enam ekor yang sudah soft release ke Suaka Margasatwa Lamandau,” kata Agung Widodo, Senin (5/9/2016).
Aguung Widodo menambahkan, satwa liar mulai
meninggalkan habitatnya untuk mencari makan di pemukiman warga. Ini
lantaran hutan yang memasok kebutuhan hidup mereka telah habis terbakar.
Meski begitu, konflik antara satwa liar dan
manusia tidak terjadi di Kalteng. Bahkan masyarakat proaktif melaporkan ke
BKSDA jika mendapati satwa liar di sekitar lingkungan mereka.
Baca juga: Upaya Selamatkan Jalak Bali yang Terancam Punah
Baca juga: Pendiri Orangutan Foundation Puji dan Kritik Jokowi