KBR,Bondowoso– Tingginya potensi kebakaran saat musim kemarau tidak
diimbangi tersedianya sarana dan prasarana yang memadahi untuk mengatasi
kebakaran. Ini terbukti dari minimnya mobil pemadam kebakaran yang
dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso.
Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Kukuh Triatmoko
mengatakan kondisi mobil pemadam kebakaran sangat memprihatinkan. Selain
hanya memiliki 4 unit saja, kondisi mobil damkar tersebut juga tak bisa
dikatakan baik karena sudah tua.
“Kalau
damkar kita sangat memprihatinkan sekali. Kondisinya sudah sangat tua.
Satu unit damkar tahun 1982, dua unit tahun 1992 dan satu unit tahun
2011. Tapi kemarin mengalami kecelakaan dan sekarang masih perbaikan,”
kata Kukuh kepada KBR, Jumat (11/9/2015).
Dikatakan Kukuh,
idealnya mobil pemadam kebakaran harus siaga di beberapa titik di
seluruh Bondowoso. Hal ini karena jika ada kebakaran, durasi maksimum
damkar tiba adalah 15 menit. Namun selama ini BPBD kesulitan menangani
kebakaran karena jarak tempuh yang jauh mengingat seluruh armada damkar
disiagakan di kawasan kota.
“Idealnya paling tidak ada empat unit yang kita sebar ke berbagai
wilayah. Jadi kalau ada kebakaran bisa segera ditangani. Karena armada
terbatas maka kami tak bisa apa-apa,” imbuhnya.
Dikatakan Kukuh terbatasnya anggaran Pemkab Bondowoso menjadi salah satu alasan tidak adanya armada baru untuk pemadam kebakaran. Harga 1 unit mobil damkar yang mencapai 3,6 milyar dirasa sangat mahal untuk dibeli. Untuk itu, pihaknya hanya bisa mengajukan pengadaan mobil damkar kepada Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Pusat.