Bagikan:

Penyerapan Anggaran Rendah, Pemda Rembang Salahkan Pusat

Kepala Bagian Pengendalian Program Pemkab Rembang Gantiarto mengatakan proses lelang pengadaan barang dan jasa terhambat karena aturan dari pemerintah pusat sering berubah ubah.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 17 Sep 2015 12:51 WIB

Author

Musyafa

Penyerapan Anggaran Rendah, Pemda Rembang Salahkan Pusat

Ilustrasi. (Foto: www.kemenkeu.go.id)

KBR, Rembang - Dari 67 paket proyek di Kabupaten Rembang Jawa Tengah tahun ini, pemerintah daerah baru bisa melelang tiga paket proyek.  

Hal itu mengakibatkan serapan anggaran menjadi sangat rendah. Dari belanja langsung Rp 550 miliar, hanya Rp 135 miliar yang terserap.

Kepala Bagian Pengendalian Program Pemkab Rembang Gantiarto mengatakan proses lelang pengadaan barang dan jasa terhambat karena aturan dari pemerintah pusat sering berubah ubah. Alhasil, target mengejar waktu sampai akhir tahun tidak bakal cukup.

"Kami menghendaki untuk proses lelang tahun 2015 tidak usah pake pengumuman lewat media, karena belum dianggarkan. Kami berkirim surat dan baru dibalas oleh KLPP setelah dua bulan. Isinya bagi lelang yang belum dianggarkan pengumumannya lewat media, dianggap sah. Tapi surat itu nunggunya lama, setelah itu berhitung dengan hari. Karena waktunya cukup pendek, dipastikan tidak cukup (mengejar target)," kata Gantiarto kepada KBR, Kamis (17/9).

Penjabat Bupati Rembang Suko Mardiono mengatakan selain masalah lelang kegiatan, serapan dana desa juga masih berkutat pada tahap pertama.

"Hanya saja yang menjadi kendala itu karena ada keterlambatan personel. Kita tidak bisa melepas begitu saja. Jangan sampai teman-teman di desa terkena kasus hukum di kemudian hari," kata Suko.

Suko menambahkan untuk kegagalan lelang, akan dilanjutkan melalui anggaran tahun depan. Saat ini pemerintah kabupaten masih terus mendorong desa lebih bergerak cepat, supaya dana desa gelombang II segera terserap.

Editor: Agus Luqman 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending