KBR, Trenggalek - Bencana kekeringan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terus meluas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek menyebutkan saat ini jumlah desa yang mengalami krisis air bertambah dari semula 40 desa menjadi 47 desa.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan BPBD Trenggalek, Ahmad Budiharto mengatakan kawasan yang mengalami kekeringan hampir merata di seluruh kecamatan.
Guna mengatasi krisis air tersebut, BPBD Trenggalek terus menggelontorkan bantuan air bersih.
Hingga saat ini jumlah air bersih yang telah didistribusikan sebanyak 925 tangki atau sekitar 4,6 juta liter.
Pengiriman bantuan air bersih dilakukan BPBD bersama PDAM Trenggalek. Rencananya distribusi bantuan akan terus dilakukan hingga kekeringan berakhir .
"Kering kritis 25 desa dan kering langka 22 desa. Semua 47 desa itu tersebar di 13 kecamatan. BPBD Trenggalek sudah mengirim bantuan air bersih sebanyak 925 tangki," kata Ahmad Budiharto.
Krisis air di Trenggalek terjadi sejak lima bulan yang lalu, ribuan warga yang berada di kawasan kekeringan kini tak mampu memenuhi kebutuhan air minum dari sumur maupun mata air,
Sebagian besar telah mati mengering. Kawasan krisis air terparah terjadi di Kecamatan panggul, Dongko, Suruh dan karangan.
Editor: Agus Luqman
Krisis Air di Trenggalek Makin Parah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek menyebutkan saat ini jumlah desa yang mengalami krisis air bertambah dari semula 40 desa menjadi 47 desa.

Anak-anak membantu orang tua mereka mengantre air bersih bantuan BPBD di Dusun Secang Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. (Foto: Adhar Muttaqin/KBR)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai