Bagikan:

Kekeringan Landa Sembilan Kecamatan di Banyuwangi

BPBD klaim semua kecamatan telah mendapat bantuan air bersih.

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 11 Sep 2015 11:26 WIB

Kekeringan Landa Sembilan Kecamatan di Banyuwangi

Ilustrai: Kekeringan (Foto: KBR/Musyafa)

KBR, Banyuwangi- Kekeringan di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, terus meluas. Setidaknya sembilan kecamatan di kabupaten ujung timur pulau Jawa itu sudah meminta bantuan dropping air. Di antaranya, Kecamatan Kalipuro, Wongsorejo, Muncar, Tegaldelimo, Purwoharjo, Bangorejo, Gambiran, Tegalsari dan Kecamatan Pesanggran.


Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram mengatakan,  di Sembilan kecamatan itu, masyarakat saat ini bergantung kepada bantuan air bersih dari BPBD. Sebab sumber mata air di daerah itu sudah mengering sejak satu bulan yang lalu. Kata Eka, droping air bersih dilakukan setiap hari ke daerah terdampak kekeringan, dengan sistim bergilir. Sebab kendaraan pengangkut air terbatas. Namun hingga saat ini seluruh kecamatan yang mengajukan permintaan air bersih ke BPBD bisa teratasi dengan baik. Dia memastikan distribusi air bersih ke daerah  kekeringan di Banyuwangi akan dilakukan hingga daerah-daerah itu dinyatakan tidak terdampak kekeringan lagi.

Juru Bicara BPBD Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, "hingga saat ini tidak ada area persawahan di Banyuwangi mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan. Sebab sebagian besar petani menjelang musim kemarau lalu telah beralih pola tanam, yaitu dari tanaman padi ke tanaman palawija."

Menurut Eka, petani   beralihnya pola tanam itu untuk menghindari gagal panen pada musim kemarau, karena tanaman padi membutuhkan suplai air yang cukup banyak, sedangkan untuk tanaman palawija hanya memerlukan sedikit air.

Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending