KBR, Banyuwangi- Kekeringan di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, terus meluas. Setidaknya sembilan kecamatan di kabupaten ujung timur pulau Jawa itu sudah meminta bantuan dropping air. Di antaranya, Kecamatan Kalipuro, Wongsorejo, Muncar, Tegaldelimo, Purwoharjo, Bangorejo, Gambiran, Tegalsari dan Kecamatan Pesanggran.
Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, di Sembilan kecamatan itu, masyarakat saat ini bergantung kepada bantuan air bersih dari BPBD. Sebab sumber mata air di daerah itu sudah mengering sejak satu bulan yang lalu. Kata Eka, droping air bersih dilakukan setiap hari ke daerah terdampak kekeringan, dengan sistim bergilir. Sebab kendaraan pengangkut air terbatas. Namun hingga saat ini seluruh kecamatan yang mengajukan permintaan air bersih ke BPBD bisa teratasi dengan baik. Dia memastikan distribusi air bersih ke daerah kekeringan di Banyuwangi akan dilakukan hingga daerah-daerah itu dinyatakan tidak terdampak kekeringan lagi.
Juru Bicara BPBD Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, "hingga saat ini tidak ada area persawahan di Banyuwangi mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan. Sebab sebagian besar petani menjelang musim kemarau lalu telah beralih pola tanam, yaitu dari tanaman padi ke tanaman palawija."
Menurut Eka, petani beralihnya pola tanam itu untuk menghindari gagal panen pada musim kemarau, karena tanaman padi membutuhkan suplai air yang cukup banyak, sedangkan untuk tanaman palawija hanya memerlukan sedikit air.
Editor: Rony Sitanggang