KBR,Banyuwangi- Tahapan kampanye pemilihan kepala daerah tahun 2015 di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, dipastikan molor. Pasalnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat belum menyiapkan alat peraga dan bahan kampanye.
Menurut Anggota KPU Banyuwangi Edi Saiful Anwar, seharusnya tahapan kamapanye dimulai sejak 27 Agustus 2015 lalu. Namun karena ada kendala, tahapan kampanye baru dimulai hari ini 1 September 2015.
Kata Edi, molornya tahapan kampanye ini akibat anggaran pembuatan alat peraga dan bahan kampanye belum cair seluruhnya. Edi mengatakan, saat ini baru beberapa alat peraga kampanye saja yang sudah dibuat, salah satunya baliho.
“Tinggal penyelesaikan persoalan administrasi antara KPU dan pemerintah daerah. Disana ada klausul kita bisa melakukan proses mendahului PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Ini proses administrasikan sudah kita ajukan ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan kami mohon untuk segera mendahului PAK ini kita minta diprioritaskan di awal- awal September ini. Sehingga proses produksi APK dan bahan kampanye segera bisa kita laksanakan,”kata Edi Saiful Anwar .
Anggota KPU Banyuwangi Edi Saiful Anwar menambahkan, pihaknya mengajukan Anggaran sekira Rp. 7 miliar, dengan asumsi yang maju dalam pemilukada Banyuwangi empat pasangan calon. Akan tetapi karena hanya dua pasangan calon anggaran tersebut menyusut menjadi Rp. 2,5 miliar.
Kata Edy, meski tahapan kampanye molor hal itu tidak menyalahi aturan. Namun sebagai tanggung jawab moral, KPU akan berusaha secepatnya untuk menyelesaikan seluruh perlengkapan pilkada.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, memastikan kekurangan anggaran pilkada akan dicairkan segera. Kata dia, pemerintah saat ini masih terus berkoordinasi dengan KPU terkait kekurangan anggaran tersebut.
Dalam pemilihan kepala daerah
serentak tahun 2015 ini, di Banyuwangi diikuti oleh dua pasangan calon. Yaitu pasangan
calon no urut 1 Abdullah Azwar Anas- Yusuf Widiatmoko yang diusung 7 partai
politik dan pasangan no urut 2 Sumantri Sudomo-Sigit Wahyu Widodo yang diusung
dua partai politik.
Editor: Rony Sitanggang