KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta mengaku telah mengantisipasi kekeringan yang kerap melanda wilayah itu saat musim kemarau tiba, semisal di Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul.
Kepala BPBD Yogyakarta, Gatot Saptadi mengatakan, antisipasi itu antara lain dilakukan dengan mendekatkan sumber air ke titik-titik kekeringan melalu pipanisasi. Pola lainnya adalah dengan mencari sumber air baru.
"Kami mendekati dengan 3 pola, pertama mencari sumber air yang bisa digunakan apabila kekeringan, yang kedua mendekatkan sumber air dengan titik sasaran dengan pipanisasi dan perbaikan jaringan supaya air itu bisa dekat kepada masyarakat, yang ketiga ada droping air," kata Gato kepada KBR.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun ini akan terjadi hingga akhir November atau molor hingga 20 hari dari pergantian musim seperti saat normal. Molornya musim kemarau itu disebabkan oleh serangan hawa panas atau El Nino, meski dalam kategori lemah.