KBR, Nunukan – Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengusulkan adanya subsidi ongkos angkut Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan bbm bagi warga yang tinggal di kecamatan wilayah perbatasan.
Sebab, hingga kini warga di wilayah perbatasan Kecamatan Krayan kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi karena tidak adanya distribusi ke wilayah perbatasan akibat sulitnya transportasi.
Menurut Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nunukan, Hanafiah, untuk menerbangkan satu ton BBM bersubsidi ke wilayah perbatasan dibutuhkan ongkos angkut hingga Rp23 juta.
“Sekitar RP23 juta ya sekali terbang rasanya. Mungkin ngangkutnya paling maksimal satu ton ya kalau minyak. Mungkin nanti kita akan melihat berapa kebutuhan mereka. Nanti kita hitung berapa trip dia harus naik untuk kita sesuaikan,” ujar Hanafiah kepada Portalkbr di ruang kerjanya, Kamis (26/9).
Selama ini warga di wilayah perbatasan mengandalkan pasokan bbm ilegal dari negara Malaysia untuk memenuhi kebutuhan BBM mereka. Sulitnya mendapatkan BBM di wilayah perbatasan membuat harga BBm di wilayah perbatasan bisa mencapai RP25 ribu - Rp50 ribu per liter.
Editor: Anto Sidharta
Warga di Sini Tak Pernah Nikmati BBM Bersubsidi
Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengusulkan adanya subsidi ongkos angkut Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan bbm bagi warga yang tinggal di kecamatan wilayah perbatasan. Sebab, hingga kini warga di wilayah perbata

NUSANTARA
Jumat, 26 Sep 2014 16:24 WIB


BBM Bersubsidi, Nunukan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai