KBR, Bandung - Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menuding Walikota Bandung Ridwan Kamil tak mendukung kebebasan berekspresi warganya melalui jejaring sosial. Itu ditandai dengan adanya aduan kepala daerah ke kepolisian setempat terkait status penghinaan terhadap kota Bandung.
Menurut juru bicara PMII Kota Bandung Taufik Nurrohim, tindakan walikota tersebut dianggap serupa dengan masa orde baru dengan menutup kritikan terhadap pemerintah.
"Saya melihat, kalau secara kajian kebudayaan, ada pergeseran yang dulu di era orde baru kepemimpinan otorianismenya itu pendekatannya itu represif. Tapi hari ini otorianisme dibangun dengan populisme," ujarnya di balaikota, jalan Wastukancana, Bandung, Selasa (9/9).
Taufik Nurrohim mengatakan pada era reformasi saat ini Ridwan Kamil tidak selayaknya berlaku otoriter seperti dipraktikan selama 32 tahun oleh rezim orde baru.
PMII Kota Bandung menentang tindakan Ridwan Kamil yang bisa mengancam kebebasan berekspresi yang kini sering didengungkan.
Kelompok mahasiswa itu menyarankan Ridwan Kamil berhenti melakukan pencitraan dan fokus menjalankan program pemerintah. Pasalnya, masih banyak permasalahan yang harus dituntaskan.
Editor: Antonius Eko