Bagikan:

Truk Tangki Hanya Satu, Pemkab Jombang Beli Air untuk Korban Kekeringan

Bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat kewalahan mendistribusi air bersih untuk warga.

NUSANTARA

Senin, 15 Sep 2014 13:31 WIB

Author

Muji Lestari

Truk Tangki Hanya Satu, Pemkab Jombang Beli Air untuk Korban Kekeringan

Pemkab Jombang, Korban Kekeringan

KBR, Jombang – Bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat kewalahan mendistribusi air bersih untuk warga.

BPBD terpaksa menyewa truk tangki dan membeli air bersih dari pihak luar untuk memenuhi kebutuhan air warga. Pasalnya, jumlah armada yang dimiliki Pemerintah setempat sangat terbatas.

Menurut Kepala BPBD, Nurhuda, selain terbatasnya jumlah armada, lokasi yang dilanda kekeringan cukup jauh dari kota bahkan berseberangan dengan wilayah lainya.  Sehingga petugas harus membagi waktu dalam proses distribusinya.

“Karena kami kerjasama dengan PDAM, PDAM itu truk tangkinya yang bisa operasional itu satu, dari dua yang dia punya. Dan itu pun kadang-kadang ngadat, sehingga kalau memang sudah sangat diperlukan kami ini malah sewa dari luar, jadi kami beli air dari luar PDAM, kirim kesana dan itu lebih mahal dari PDAM,” kata Nurhuda kepada Portalkbr, Senin (15/9).

Sementara, dari tujuh kecamatan di Jombang yang dipetakan terjadi bencana kekeringan saat musin kemarau ini, sudah beberapa desa di dua Kecamatan yang melapor ke BPBD, yakni Kecamatan Bareng dan Kabuh.

Distribusi air bersih sendiri dilakukan petugas setiap dua sampai empat hari sekali di satu titik. Warga mengakui jumlah air yang dikirimkan tidak mencukupi kebutuhan mereka. Ini membuat sejumlah warga terpaksa mengambil air dari kubangan sungai untuk kebutuhan hidup sehari-hari, seperti memasak dan mencuci. Warga berharap. Pemerintah segera memenuhi kebutuhan air bersih itu agar tidak lagi menggunakan air sungai yang keruh dan kotor.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending