Bagikan:

Tolak Pembangunan Bandara, Warga Kulonprogo Blokir 4 Km Jalan

KBR, Yogyakarta - Ratusan warga Kulonprogo yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) menutup Jalan Daendeles di daerah Glagah Temon, Kulonprogo. Penutupan itu dilakukan selama 6 jam.

NUSANTARA

Selasa, 23 Sep 2014 19:51 WIB

Author

Febriana

Tolak Pembangunan Bandara, Warga Kulonprogo Blokir 4 Km Jalan

bandara, yogyakarta

KBR, Yogyakarta - Ratusan warga Kulonprogo yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) menutup Jalan Daendeles di daerah Glagah Temon, Kulonprogo. Penutupan itu dilakukan selama 6 jam.

Mereka demo karena tidak diajak mengikuti sosialisasi pembangunan bandara baru. Warga melakukan aksinya dengan menutup jalan menggunakan pohon, batu dan benda-benda yang diambil dari jalan.

Anggota tim sosialisasi pengadaan bandara baru Yogyakarta, Haryanto menguraikan warga mulai memblokade jalan setelah mengetahui hanya warga yang mempunyai undangan sosialisasi yang dapat masuk.

"Hari ini sosialisasi yang terakhir bagi warga Glagah, dan warga diluar Glagah tidak boleh. Hal ini yang memicu kekecewaan mereka," ujar Haryanto, Selasa (23/9).

Sementara keterangan dari salah satu anggota WTT Suparman mengatakan, aksi blokade dilakukan agar pembangunan bandara ba ru yang rencananya akan dibangun di Dlagagh Temon gagal dilakukan.

Kapolres Kulonprogo Johanes Setiawan itu merupakan aksi nekat. Sebab warga nekat menutup jalan sepanjang 4 km. Jalan itu dilalui 5 dusun, yaitu Macanan, Kretek, Sidorejo, Bapangan, dan Kepek. Terlebih warga juga membakar ban motor dan mobil.

Rencana pembangunan bandara baru di Kulonprogo rencananya akan dilakukan di Kecamatan Temon Kulonprogo. Sebanyak 7 dusun yang rencananya akan dibangun yaitu di dusun Glagah, Paliyan, Simbitan, Jangkaran, Kebunrejo, dan Temon Kulon.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending