Bagikan:

Tokoh Agama di Kupang Bertemu dan Saling Berdialog

ara tokoh agama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengelar dialog antarumat beragama, Selasa (30/9). Pertemuan yang difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) NTT itu diharapkan bisa menyuburkan kerukunan umat beragama di provinsi itu.

NUSANTARA

Selasa, 30 Sep 2014 12:20 WIB

Author

Silver Sega

Tokoh Agama di Kupang Bertemu dan Saling Berdialog

Tokoh Agama di Kupang

KBR, Kupang – Para tokoh agama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengelar dialog antarumat beragama, Selasa (30/9). Pertemuan yang difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) NTT itu diharapkan bisa menyuburkan kerukunan umat beragama di provinsi itu.

Menurut Badan Kesbangpol NTT, Sisilia Sona, agama menjadi modal sosial untuk kepentingan bangsa dan negara. Sehingga peran tokoh agama menjadi pendorong kerukunan.

"Dari kegiatan ini yang mau kami capai adalah bagaimana membangun manusia NTT ini yang berbeda agama ini untuk merasa dan meyakini secara baik bahwa kita mau membangun semua umat beragama ini paham soal wawasan kebangsaan kita," kata Sisilia Sona kepada Portalkbr di Kupang, Selasa (30/9).

Semua masyarakat beragama, kata dia, dituntut untuk mengedepankan kepentingan bangsa.

“Bahwa kita boleh berbeda-beda sesuai dengan keyakinan kita masing-masing, tetapi ketika kita bicara soal NKRI, siapapun dia, apa pun agama dia,  kita harus berpikir untuk kepentingan bangsa yang lebih luas,” ujarnya.

Dalam dialog antartokoh agama di Kupang hadir Ustad Haji Muksin Talib (Islam), Romo Leo Mali (Katolik), Pendeta Samuel Viktor Niti (Protestan), I Gede Putra Kusuma (Hindu), dan Aryadi Satya Wira dari Budha.

Dialog ini juga diikuti perwakilan umat dari lima agama. Menurut Sisilia Sona, dialog ini baru pertama kali dilakukan di NTT. Selain digelar di Kupang, dialog yang sama juga akan digelar di berbagai daerah di NTT.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending