Bagikan:

Tekan Kebakaran Lahan, BPBD Kalteng Pakai Bom Air

KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah menyatakan pemadaman kebakaran hutan menggunakan bom air (water bombing) mulai dilakukan Sabtu, (06/09).

NUSANTARA

Jumat, 05 Sep 2014 22:46 WIB

Author

KBR

Tekan Kebakaran Lahan, BPBD Kalteng Pakai Bom Air

kebakaran, lahan, hutan, kalimantan

KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah menyatakan pemadaman kebakaran hutan menggunakan bom air (water bombing) mulai dilakukan Sabtu, (06/09). Langkah ini dilakukan menyusul kabut asap di provinsi tersebut makin pekat.

Kepala BPBD Kalimantan Tengah Muhtar mengklaim, meski tebal, kabut asap akibat kebakaran hutan tidak menghentikan aktivitas transportasi di wilayah tersebut.

"Cukup banyak tapi masih transportasi tidak terganggu, hanya memang mengganggu kesehatan sedikit. Dan upayanya membuat hujan buatan yang kedua juga mengharapkan helicopter untuk membuat water bombing mulai besok (Sabtu)," kata Muhtar kepada KBR, Jumat (5/9)

Kata dia, operasi bom air ini dimulai dari Kalimantan Barat ke Kalimantan Tengah. Pemadaman melalui darat juga tetap dilakukan. "Dengan harapan nanti water bombing bisa membantu, hujan buatan bisa terjadi, sehingga nanti bisa kembali normal, mbak," lanjutnya.

Kebakaran hutan yang terjadi beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Kalimantan Tengah tertutup kabut asap. Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi daerah terparah akibat kabut asap. Muhtar mengatakan, berdasarkan pantauan BMKG, jumlah titik api meningkat dari 60 menjadi 123 titik api se-Kalimantan Tengah. Sementara Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit Yulida Warni mengatakan, dalam tiga hari terakhir hotspot atau titik panas di wilayah Kabupaten Kotim terpantau lebih dari 40 titik.

Editor: M Irham

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending