Kepala BPBD Kalimantan Tengah Muhtar mengklaim, meski tebal, kabut asap akibat kebakaran hutan tidak menghentikan aktivitas transportasi di wilayah tersebut.
"Cukup banyak tapi masih transportasi tidak terganggu, hanya memang mengganggu kesehatan sedikit. Dan upayanya membuat hujan buatan yang kedua juga mengharapkan helicopter untuk membuat water bombing mulai besok (Sabtu)," kata Muhtar kepada KBR, Jumat (5/9)
Kata dia, operasi bom air ini dimulai dari Kalimantan Barat ke Kalimantan Tengah. Pemadaman melalui darat juga tetap dilakukan. "Dengan harapan nanti water bombing bisa membantu, hujan buatan bisa terjadi, sehingga nanti bisa kembali normal, mbak," lanjutnya.
Kebakaran hutan yang terjadi beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Kalimantan Tengah tertutup kabut asap. Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi daerah terparah akibat kabut asap. Muhtar mengatakan, berdasarkan pantauan BMKG, jumlah titik api meningkat dari 60 menjadi 123 titik api se-Kalimantan Tengah. Sementara Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit Yulida Warni mengatakan, dalam tiga hari terakhir hotspot atau titik panas di wilayah Kabupaten Kotim terpantau lebih dari 40 titik.
Editor: M Irham