Surat Tulisan Tangan Kepsek Ungkap Pemerasan Pejabat di Banyuwangi

KBR, Banyuwangi - Tersangka korupsi dana rehab sekolah di Kabupaten Banyuwangi,Jawa Timur, Ririn Puji Lestari, berkirim surat ke Kejaksaan Negeri setempat.

Dalam surat itu, Kepala Sekolah Dasar 9 Kalibaru Wetan itu menyebut nama Kepala Seksi Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Banyuwangi, Lukman sebagai penerima bayaran untuk kerja sama atau fee 10 persen, dari 21 sekolah penerima dana rehab dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar Rp4 miliar.

Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Paulus Agung mengatakan, surat dengan tulisan tangan itu terdiri dari tiga lembar. Isinya Ririn menjelaskan kronologi permintaan fee dan terjadinya penangkapan oleh Kejaksaan Negeri Banyuwangi.

“Temuan lain hingga kemarin 10 persen ya; 4 persen untuk konsultan, 5 persen untuk diknas, 1 persen untuk UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah, red.). Ternyata 4 persen itu sudah diatur di juknis (petunjuk teknis, red.). Jasa konsultan itu 4 persen. Ririn kirim surat dia jadi korbanya ‘L’ ke kita, isinya dia jadi korban karena dia disuru lakukan oleh si ‘L’,” kata Paulus Agung kepada Portalkbr, Kamis (18/9).

Kata Pulus, surat pengakuan Ririn tersebut cukup penting untuk mengungkap kasus tersebut. Sebab Surat ini jadi barang bukti dipersidangan nantinya. Pengakuan Ririn, kata dia, juga klop dengan keterangan 20 kepala sekolah yang diperiksa sejak Selasa hingga Rabu, 16-17 September lalu.

Paulus mengatakan, seluruh kepala sekolah yang diperiksa menyebutkan nama Lukman sebagai peminta fee dana rehab. Kejaksaan berencana memanggil Lukman pada pekan mendatang.

Sebelumnya, tim kejaksaan negeri Banyuwangi menangkap tangan tiga tersangka utama di SDN Tampo Banyuwangi. Dari tangan mereka jaksa menemukan barang bukti uang tunai sebesar Rp211 juta lebih. Uang itu merupakan pemberian fee dari 21 sekolah yang mendapatkan dana rehabilitasi ruang kelas.

Editor: Anto Sidharta