KBR, Banyuwangi - Pemerintak Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, menjamin stok beras di daerahnya mencukupi hingga 10 bulan kedepan.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Banyuwangi I Made Wicaksana mengatakan, stok beras hasil panen bulan Januari hingga Agustus mencapai 316 ribu ton lebih. Sedangkan kebutuhan beras untuk 1,5 juta masyarakat Banyuwangi mencapai 13 ribu ton lebih per bulannya.
Sehingga hingga saat ini ketersediaan beras surplus 220 ribu ton lebih. Kata Made jumlah tersebut tersebar di sejumlah tempat. Di antaranya di Bulog Banyuwangi dan gudang- gudang beras lainnya.
Made meminta, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan beras. Sebab meski sejumlah wilayah di Banyuwangi dilanda kekeringan, ketersedian beras masih melimpah. Selain itu, masih adanya panen di wilayah Banyuwangi barat dan selatan.
“Cukup sekali untuk 10 bulan ke depan itu. Cukup Banyuwangi kan selalu surplus setiap tahunnya. Artinya kan kita akumulasi kemarin panenan total di bulan Maret dan April panen raya. Tersedianya masih cukup, belum lagi di panenan di daerah-daerah yang airnya setiap tahun ada. Seperti di Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Singonjuruh, kemudian Kecamatan Licin, Glagah,” kata I Made Wicaksana.
I Made Wicaksana menambahkan, meskipun stok beras melimpah, pemerintah Banyuwangi sejak awal tahun telah membuat program percepatan penganeka ragaman pangan. Program ini mengajak masyarakat Banyuwangi untuk tidak terfokus mengkonsumsi beras dalam makanan pokoknya. Tapi juga bisa mengkonsumsi aneka ragam pangan lainnya. Seperti, ubi- ubian, dan sagu.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi merilis, Memasuki musim kemarau, 11 kecamatan di daerahnya mengalami kekeringan. Daerah itu adalah Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Muncar, Genteng, Srono, Tegaldlimo, Purwoharjo, Pesanggrahan, Bangorejo, Tegalsari, dan Gambiran.
Editor: Antonius Eko