Bagikan:

Sopir Angkot Bersuara soal Pelarangan Pelat B di Bogor

Rencana pelarangan pelat B masuk ke Kota Bogor, Jawa Barat, terus mendapat respons warga setempat. Kali ini, kalangan sopir angkutan kota (angkot) menolak kebijakan yang mereka nilai sporadis atau tidak menyeluruh itu.

NUSANTARA

Jumat, 19 Sep 2014 11:10 WIB

Sopir Angkot Bersuara soal Pelarangan Pelat B di Bogor

Sopir Angkot, Pelat B di Bogor

KBR, Bogor – Rencana pelarangan pelat B masuk ke Kota Bogor, Jawa Barat, terus mendapat respons warga setempat. Kali ini, kalangan sopir angkutan kota (angkot) menolak kebijakan yang mereka nilai sporadis atau tidak menyeluruh itu.

Mereka juga menolak kebijakan Pemkot Bogor yang akan menambah armada baru untuk memuluskan larangan kendaraan pelat B masuk ke Kota Bogor.

Rencannya, Pemkot Bogor akan menambah armada seperti bus-bus kecil yang disiapkan untuk mengangkut warga yang ingin berkunjung ke Kota Bogor.
 
Seorang sopir angkot, Arif mengatakan, penambahan armada baru tidak akan mengurai kemacetan, malah akan membuat jalan lebih macet.
 
“Sama aja bohong dong kalau gitu. Seharusnya angkot yang ada dimaksimalkan,” katanya saat ditanyai Portalkbr, di Tugu Kujang, Jumat (19/9).
 
Hal sendala juga dikatakan Ogim, sopir angkot lainnya.

“Ya saya kurang setuju, apalagi dengan penambahan armada dan jalur Trans Pakuan jalur tengah. Harusnya kita-kita ini (sopir angkot –red) yang dimaksimalkan,” jelasnya.
 
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan akan tetap melakukan program larangan pelat B masuk Kota Bogor saat akhir pekan. Usmar juga mengatakan hal itu akan dikaji pada 2015 dan dilaksanakan 2017. Selain itu Usmar mengatakan Pemkot Bogor akan menyediakan armada berupa bus sedang untuk mengangkut warga yang ingin masuk ke Kota Bogor.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending