Bagikan:

Smelter Nikel di Taman Nasional Baluran Bepotensi Merusak Lingkungan

Pembangunan smelter nikel oleh PT Situbondo Metalindo di Kawasan Taman Nasional Baluran Situbondo Jawa Timur berpotensi merusak lingkungan.

NUSANTARA

Sabtu, 06 Sep 2014 13:01 WIB

Author

Hermawan

Smelter Nikel di Taman Nasional Baluran Bepotensi Merusak Lingkungan

lingkungan, rusak, tambang, smelter

KBR, Situbondo- Pembangunan smelter nikel oleh PT Situbondo Metalindo di Kawasan Taman Nasional Baluran Situbondo Jawa Timur berpotensi merusak lingkungan. Tak hanya itu, berdirinya perusahaan itu yang dekat dengan laut juga berpotensi mencemari kawasan laut.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) Jawa Timur, Ony Mahardika mengatakan,  limbah yang dikeluarkan smelter, berasal dari penggunaan bahan bakar batu bara. Smelter juga akan mengancam ketersedian sumber air penduduk sekitar lantaran harus  membutuhkan pasokan air yang besar untuk memisahkan bijinya.

“Itu yang harus dipertanyakan soal limbahnya. Limbahnya itu kan pertama dari dasar energi mereka itu kan menggunakan batu bara. Yang kedua adalah limbah sissa pengelolaanya itu. Prakteknya yang kita temukan smelting di Gersik itu yang tembaga yang dari tambanya Freeport itu dia membuang limbahnya ke dasar laut yang akhirnya mengakibatkan nelayan kehilangan wilayah tangkapan mereka,”kata Ony Mahardika (6/8).

Smelter PT Situbondo Metalindo berada di Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih Situbondi Jawa Timur. Nilai investasi perusahaan asal Tiongkok itu sebesar Rp 4 triliun.

Sebelumnya organisasi pencinta satwa ProFauna Indonesia juga menolak rencana pembangunan smelter tersebut. Juru Kampanye ProFauna Swasti Prawidya Mukti mengatakan, Baluran menjadi habitat satwa liar yang punya mobilitas tinggi, seperti banteng, kerbau liar, dan rusa. Sehingga lalu-lalang kendaraan pabrik bisa mengancam satwa-satwa itu.


Taman nasional Baluran dengan luas 25 ribu hektare adalah habitat berbagai jenis satwa liar. Setidaknya terdapat 217 jenis burung dan 26 jenis mamalia lainya.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending