Bagikan:

Sapi Luar Daerah Bikin Kesal Peternak Balikpapan

Kebijakan Pemerintah Kota yang memasukkan ribuan sapi kurban dari luar daerah ke Balikpapan membuat kesal Kelompok Tani Ternak di kota itu.

NUSANTARA

Selasa, 30 Sep 2014 14:03 WIB

Sapi Luar Daerah Bikin Kesal Peternak Balikpapan

Sapi Luar Daerah, Balikpapan

KBR, Balikpapan – Kebijakan Pemerintah Kota yang memasukkan ribuan sapi kurban dari luar daerah ke Balikpapan membuat kesal Kelompok Tani Ternak di kota itu.

Menurut Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki, Kelurahan Gunung Binjai, Sodikun, selama ini Pemkot Balikpapan, Kalimantan Timur, kurang memberdayakan peternak lokal. Ini membuat hasil ternak lokal sulit bersaing dengan ternak dari luar daerah, khususnya saat musiman yakni menjelang Idul Adha.

Menurutnya, akibat banyaknya sapi dari luar yang dibawa pedagang musiman, hingga akhir September masih banyak sapi milik peternak lokal yang belum terjual. Sedangkan sapi luar yang didatangkan pedagang musiman justru selalu habis.

"Tahunan seperti ini kita terhalang oleh banyaknya sapi masuk dari luar yang dibawa  pedagang sapi musiman. Kadangkala ada bahasa menepis bahwa sapi Gunung Binjai itu atau sapi peternak itu sudah habis. Padahal tidak, masih banyak sekali. Sedangkan kelompok tani saya saja sampai sekarang masih ada 200-an ekor yang belum terjual,” ujar Sodikun kepada Portalkbr, Selasa (30/9).

Karenanya ia meminta Pemkot mengeluarkan kebijakan membatasi sapi yang didatangkan dari luar. Setiap tahun khusus Idul Adha, Balikpapan membutuhkan sekitar empat ribu sapi, sedangkan peternak lokal mampu menyiapkan sekitar dua ribu sapi.

Ia juga berharap agat Pemerintah Kota Balikpapan juga mengimbau masyarakat  untuk membeli ternak dari peternak petani lokal, bukan pedatang yang datang musiman. Ini dilakukan agar peternak lokal tidak merugi.

Sodikun menambahkan, kualitas sapi yang dihasilkan dari peternak lokal tidak kalah dengan sapi yang didatangkan dari  luar. Begitupun soal harga, Sodikun mengklaim, harga yang ditawarkan masih terjangkau yakni berkisar antara Rp13 juta hingga Rp30 juta per ekornya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending