KBR, Mataram - Banyak rumah tangga di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mulai beralih ke tabung gas elpiji 3 kg setelah pemerintah menaikkan harga tabung gas elpiji 12 kg.
Salah seorang agen elpiji di Lombok, Machsun Ridwainny mengatakan, salah satu dampak kenaikan harga tabung gas 12 kg adalah permintaan gas elpiji 3 kg semakin tinggi. Bahkan agen atau distributor elpiji belum bisa memenuhi semua permintaan para pengecer di Lombok.
“Rapi pasti dengan adanya kenaikan ini saya lihat sudah banyak yang beralih ke 3 kg yang biasanya menggunakan 12 kg. Makanya sekarang Elpiji 3 kg itu terasa agak seret di lapangan. Banyak sekali permintaan yang belum bisa kita layani juga, tidak bisa penuh kita layani” kata Machsun kepada KBR Selasa (16/9) siang.
Machsun Ridwainny menambahkan, tingginya permintaan tabung gas elpiji 3 kg juga dipicu oleh kebutuhan pengeringan tembakau. Petani tembakau di Lombok bisa menggunakan elpiji sebagai bahan bakar pengeringan tembakaunya sehingga stok elpiji 3 kg yang menjadi kebutuhan rumah tangga menjadi terganggu.
Terhitung mulai 10 September, PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga elpiji non subsidi ukuran 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg atau kenaikan Rp 18 ribu per tabung.
Editor: Antonius Eko