KBR, Jakarta– PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menilai pemerintah DKI Jakarta lambat membereskan pembebasan lahan di Jakarta Selatan.
Padahal menurut Direktur Utama MRT Dono Boestami, di lahan tersebut rencananya bakal dibangun stasiun layang. Ujarnya pembangunan MRT terganggu lantaran pembebasan lahan yang seharusnya rampung 2013 masih juga belum tuntas.
“Kalau yang belum beres banyak. Kendalanya ada di pemprov, di Dinas PU. Dinas PU-nya lambat melakukan pekerjaannya. Yang terutama yang di elevated faction, jadi stasiun-stasiun yang elevated."
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menambahkan, pihaknya masih optimis pembangunan MRT tahap I Lebak Bulus – Bundaran HI selesai 2018. MRT tahap I ini memiliki panjang sekitar 23 kilometer. Di dalamnya terdiri 13 stasiun, 7 di antaranya merupakan stasiun layang dan sisanya stasiun bawah tanah.
Tahun ini PT MRT memulai pembangunan enam stasiun bawah tanah, yakni Bundaran HI, Karet, Setia Budi, Dukuh Atas, Bendungan Hilir dan Istora Senayan. Pembangunan ini ditargetkan selesai dalam dua tahun.
Editor: Dimas Rizky
PT MRT: DKI Lambat Bebaskan Lahan Untuk Stasiun Layang
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menilai pemerintah DKI Jakarta lambat membereskan pembebasan lahan di Jakarta Selatan.

NUSANTARA
Sabtu, 06 Sep 2014 15:27 WIB


transportasi, mrt, lahan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai