KBR, Bondowoso – Produksi beras di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, tahun ini diprediksi akan kembali melampaui target.
Kepala Bidang Usaha Tani, Dinas Pertanian Bondowoso Winarto mengatakan, hal ini terlihat dari capaian produksi hingga Juli lalu yang mencapai 285.523 ton, dari target 351.879 ton untuk tahun 2014. Capaian ini semakin mengukuhkan Bondowoso sebagai salah satu Kabupaten yang menjadi lumpung pangan nasional.
“Secara umum bisa tercapai karena luas tanam kita sampai Juli bisa melampaui target. Selain itu, produktivitasnya didukung beberapa program di antaranya Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT). Bondowoso sudah didesain sebagai lumbung pangan nasional,” kata Winarto saat ditemui KBR, Senin (15/09).
Saat ini faktor penting untuk pencapaian target tersebut adalah ketersediaan air untuk lahan pertanian mengingat musim kemarau masih akan berlangsung hingga November mendatang.
Luas lahan pertanian di Bondowoso saat ini terus mengalami peningkatan. Meski banyak alih fungsi lahan pertanian, hal tersebut tidak memengaruhi jumlah luasan lahan di Bondowoso. Ini terbukti pada 2010 luas sawah sekitar 32 ribu hektar meningkat hingga 33 ribu hektar lebih di tahun ini.
Berdasarkan data ketersediaan pangan awal dari Dinas Pertanian hingga bulan Juli 2014, hasil produktivitas tanaman padi sudah mencapai 258.523 ton gabah kering giling (gkg) atau setara dengan 180.450 ton beras.
Padahal kebutuhan konsumsi masyarakat Bondowoso per tahun hanya 59.260 ton. Artinya, sampai bulan Juli Bondowoso sudah surplus beras hingga 121.190 ton.
Editor: Antonius Eko