KBR, Jakarta - Pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak akan mengubah keputusan untuk mengeluarkan 13 siswa SMA 70. Puluhan orang tua mereka memprotes kebijakan itu dengan mendatangi sekolah dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kursi bagi anak nakal lebih baik diberikan pada yang belum bersekolah.
"Terbukti tawuran, kamu bully anak, keluarin. Sekarang ada solidaritas nih, boikot. Kirim surat, teguran satu, dua, tiga, masih boikot, keluarin juga. (Orang tua demo?) Demo aja. Kita tidak bisa sekolah negeri yang terbatas masih ada 40% anak usia 16-18 tahun tidak sekolah,” tegas Ahok.
“Anda sadar tidak anak Anda seperti gitu kelakuaannya? Kalau Anda mau nge-bully mau apa pun, kalau Anda orang kaya ya sekolahnya swasta,” tambahnya.
Sebelumnya, SMA 70 mengeluarkan 13 siswanya karena menindas adik kelasnya. Akibat penindasan itu, mereka melebihi batas poin pelanggaran maksimal. Salah satu sekolah favorit di Jakarta itu menerapkan sistem poin untuk anak yang melanggar aturan sekolah.
Editor: Antonius Eko